Apakah Hari ‘Asyura Itu?
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Asyura dan tasu’a adalah dua nama yang sudah masyhur (terkenal) di dalam buku-buku bahasa (arab), ulama mazhab kami berkata, ‘Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan Muharram dan Tasu’a adalah hari kesembilan pada bulan tersebut…..’ sebagaimana menurut pendapat kebanyakan ulama, penamaan itu dapat diketahui berdasarkan lafazhnya dan keumuman hadits- haditsnya, dan pendapat inilah yang terkenal dikalangan ahli bahasa."
Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: “Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan Muharram, ini adalah pendapat Sa’id bin Al Musayyab dan Al Hasan, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwasanya ia telah berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan berpuasa pada hari ‘Asyura, yaitu hari kesepuluh (dari bulan Muharram).’” (HR. Tirmidzi).
Disunnahkan Berpuasa Tasu’a Sebelum ‘Asyura
Dari Abdullah bin Abbas radiallahu ‘anhuma telah berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa, mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani,’ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Pada tahun mendatang, Insya Allah kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan,’ dia (Ibnu Abbas) berkata, ‘akan tetapi, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat sebelum tahun depan.’” (HR. Muslim).
Imam Syafi’i, Ahmad, Ishak dan lainnya berkata, “Disunnahkannya berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat berpuasa pada hari kesembilan.”
Maka, puasa ‘Asyura bertingkat-tingkat: pertama, hanya berpuasa pada hari kesepuluhnya saja, Kedua, berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh, dan ketiga, dengan memperbanyak puasa pada bulan tersebut.
Hikmah Disunnahkannya Puasa Tasu’a
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Sebagian ulama dari sahabat kami dan lainnya menyebutkan beberapa pendapat tentang hikmah disunnahkannya puasa Tasu’a, diantaranya adalah untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh.”
Dosa Apakah Yang Dihapus Pada Puasa ‘Asyura
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dihapus adalah semua dosa kecil dan tidak termasuk dosa besar.” (Lihat Al Majmu’ Syarhul Muhadzdzab juz 6 tentang puasa hari Arafah).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bersuci, sholat, puasa Ramadhan, puasa hari Arafah dan ‘Asyura hanya dapat menghapus dosa-dosa kecil” (Lihat Al Fatawa Al Kubra juz 5).


Comments :
Posting Komentar